Senin, 14 Mei 2012

Mgr. Arnold Verstraelen, SVD


Mgr. Arnold Verstraelen, SVD lahir pada tanggal 19 Juli tahun1882 di Sevenum Provinsi selatan Limburg, Belanda. Beliau adalah putra seorang Kepala Sekolah Dasar. Ia belajar seminari menengah SVD di Steijl, kemudian belajar Filsafat dan Theologi di Wina dan ditahbisakan pada tanggal 24 Pebruari tahun 1907, ketika ia berumur 24 tahun enam bulan.  Setelah tahbisannya ia dikirim ke misi SVD Jerman di Togo, Afrika Barat. Tahun 1912, ketika ia sedang berlibur, ia diminta untuk menemani P. Piet Noyen, SVD untuk pos misi baru di Hindia Belanda. Ia adalah pastor SVD ke dua yang tiba di Timor setelah Piet Noyen. Ia menemani P. Noyen selama berkeliling di Timor Tengah. Setelah perpindahan P. Piet Noyen ke Ndona, P. Verstraelen adalah pemimpin misi di Timor. Selama bertugas di Timor dari tahun 1913 – 1922, ia pernah bertugas di Lahurus, Halilulik, dan balik ke Lahurus.
Ia pernah menjadi satu-satunya imam di Timor selama perang Dunia pertama. Ia diangkat menggantikan Mgr. Noyen dengan jabatan gerejani yang lebih tinggi, yakni sebagai Vikaris Apostolik pada tanggal 14 Maret 1922. Saat itu ia berumur 39 tahun 7 bulan. Tanggal 1 Oktober 1922 ia ditahbiskan menjadi uskup Vikaris Apostolis Nusa Tenggara, saat ia berumur 40 tahun dua bulan. Mgr. Verstraelen adalah uskup yang setara dengan Vikaris Batavia.  Walau demikian kalau ada keputusan penting dari pemerintahan kolonial Belanda tetap dipercayakan kepada koleganya di Batavia. Tanggal 16 Maret 1932 Mgr. Verstraelen meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Semua umat Katolik di vikariat Lesser Sunda bersedih. Mgr. Verstraelen bersama dengan P. Yohanes Bouma sebagai sopirnya sedang dalam perjalanan mereka untuk mengunjungi Seminari di Todabelu Mataloko. Sekitar 50 km di sebelah barat Ende, mobil yang ditumpangi Mgr. Verstraelen terbalik di lereng 10 meter tinggi. Mgr. Verstraelen terlempar keluar dari mobil dan tewas di tempat. P. Bouma patah tangan kirinya. Kematian Uskup di wilayah misionaris besar seperti Vikariat Sunda Kecil benar-benar sebuah kerugian besar sementara Paus di Roma itu terlalu jauh untuk mengetahui dan mengambil tindakan sedemikian acara mendadak. Saat meninggalnya ia berumur 49 tahun 7 bulan. Usia yang masih sangat produktif untuk bekerja. Dengan demikian Mgr.Verstraelen hidup dan berkarya sabagai imam selama 25 tahun satu bulan dan sebagai uskup selama 9 tahun 5 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Content