Senin, 14 Mei 2012

Mgr. Theodorus van den Tillaart, SVD


Theodorus van den Tillaart lahir pada tanggal 15 Agustus 1909 di Veghel, Belanda. Katika beranjak remaja ia masuk Seminari SVD di Steijl dan melanjutkan studi Filsafat dan teologi di . Pada tanggal 18 Agustus 1935 ia ditahbiskan sebagai imam SVD dalam umur 26 tahun tiga hari. Bulan Januari 1937 ia tiba di Timor dan membuka stasi Maubesi. Paroki Maubesi waktu itu sangat luas, meliputi paroki Mamsena, paroki Fatuha’o, paroki Manamas, paroki Wini dan paroki Mena. Dengan berkuda beliau berkeliling paroki yang sangat luas itu dan mengenal umat di kampung-kampung yang luas itu. Setelah beberapa tahun di situ beliau kemudian menjadi Deken TTU sebelum
diangkat menjadi Vikaris Apostolis Atambua. Pada tanggal 14 Nopember 1957 biliau diangkat sebagai vicaris Apostolis Atambua. Ketika itu ia berumur 48 tahun 2 bulan. Tanggal 29 Juni 1958 ditahbiskan sebagai uskup dalam usia 48 tahun 9 bulan. Tanggal 3 Januari 1961 ketika berumur 51 tahun 4 bulan ia diangkat sebagai uskup penuh di wilayah keuskupan Atambua. 3 Pebruari 1984 ia pension dalam usia 74 tahun  5 bulan. Setelah penyerahan tugas keuskupan kepada Mgr. Anton Pain Ratu, SVD maka beliau diberi kesempatan untuk memilih tempat istirahatnya. Ia kemudian memilih tinggal di Atapupu sebagai uskup titular sekaligus masih aktif melayani umat di sana. Selain melayani paroki ia juga membantu para pengrajin garam dengan menawarkan garam-garam para pelaut ke komunitas-komunitas biara yang ada di wilayah keuskupan Atambua. Sekali dalam seminggu beliau mengantarkan garam-garam petani ke biara-biara dengan pikupnya. Pada suatu ketika dalam tidur malamnya ia terjatuh, dan selanjutnya kepalanya sakit terus dan sempat opname di Rs.Halilulik. Kemudian dirujuk ke Surabaya. Disana ditemukan kanker di Otak. Setelah beberapa kali berobat dokter akhirnya menganjurkan operasi. Beliau meninggal beberapa minggu setelah operasi kanker otaknya. Dari Surabaya ia diterbangkan kembali ke Timor. Dari Kupang hingga Atambua, umat dari Paroki-paroki berbaris di sepanjang jalan Kupang – Atambua untuk member pengormatan terakhir kepada uskup kecintaan umat Timor ini. Pada hari pemakanmannya umat berjubel memenuhi kota Atambua untuk memberi penghormatan terakhir, yang jenasahnya disemayamkan di Kathedral Atambua. Beliau adalah Gembala yang baik, yang selalu dikenang dihati umatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Content