
19 diakon itu berasal dari Keuskupan Atambua, Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Weetabula. Ritual ini diawali dengan , janji untuk setia kepada uskup dan pengganti-penggantinya dan selanjutnya pemberian kitab suci oleh uskup pentahbis kepada diakon.
Pesan bapak Uskupn Domi "Kini anda telah menjadi diakon, trimalah injil Yesus Kristus ini dan berusahalah supaya apa yang anda baca anda percaya dan apa yang anda percaya anda ajarkan dan yang anda ajarkan anda laksanakan," yang dilanjutkan dengan penumpangan tangan oleh Mgr. Domi Saku, di atas kepala diakon sambil mendoakan mereka. Upacara pentahbisan itu sendiri berlangsung hampir lima jam. Ribuan umat yang memenuhi gereja hingga di pelataran dan halaman gereja tampak mengikuti upacara dengan penuh hikmat. Setelah ditahbis, 19 diakon para diakon ini akan kembali ke keuskupan asal masing-masing dan diutus ke tengah umat. Dari 19 diakon tersebut, penyumbang terbanyak dari Keuskupan Atambua yakni sembilan orang, Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Weetabula masing-masing sebanyak lima orang.
Selanjutnya pada hari tanggal Rabu: 14 September 2011 berlangsung pentahbisan calon imam baru oleh Nunsio Duta Vatikan Untuk Indoneisa Antonio Guido Filipazzi di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, Ribuan Umat di Keuskupan Agung Kupang (KAK) mengikuti misa thabisan imam baru di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, Rabu (14/9/2011). Tahbisan 24 calon imam baru ini dipimpin langsung oleh duta Vatikan untuk Indonesia didampingi uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang,Pr.
Hadir pada kesempatan ini Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Wali Kota Kupang, Drs. Daniel Adoe, Wakil Wali Kota Kupang, Drs. Daniel Hurek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar