Sejarah
suatu bangsa dapat kita umpamakan sebagai suatu garis panjang yang melintasi
waktu dari abad ke abad, dekade ke dekade, bersambung terus tak terputus hingga
tiba pada saat sekarang dan di sini. Tebal atau tipisnya garis sejarah itu
bergantung pada peluang dan tantangan dari setiap peristiwa yang menghiasi
lintasan garis waktu.
Demikian
juga yang terjadi dengan kehidupan Gereja Katolik Timor. Sejak awal
kehadirannya (1556) hingga sekarang (2013), gereja telah meninggalkan jejak yang
melintasi waktu berabad-abad lamanya. Jejak perjalanan orang Timor dan
gerejanya dari waktu ke waktu itulah yang telah kembali ditelusuri para penulis
buku ini. Semua peristiwa, gagasan, terobosan dan perjuangan para misionaris
yang terjadi sepanjang lintasan waktu itu, diangkat dan diceriterakan kembali,
lalu direfleksikan menjadi bahan pertimbangan untuk perjalanan gereja Timor
selanjutnya.
Gereja
Katolik Timor telah melintasi garis waktu selama 457 tahun, Kongregasi SVD
telah menumbuhkembangkan gereja lokal selama 100 tahun dan Keuskupan Atambua
pun telah berdiri kokoh selama 75 tahun. Apa rahasia kekuatan gereja Katolik
Timor selama rentang waktu tersebut di atas? Gereja Katolik Timor itu kuat
menempuh perjalanan waktu yang sekian lama karena berdiri kokoh diatas tulang
belulang para musafir Kristus yang tertanam di tanah Timor. Tulang belulang dan
cucuran keringat para misionaris telah menumbuhkan benih iman umat Timor selama
rentang waktu yang telah dilewati. Umat Katolik Timor kiranya tidak melupakan
sejarah yang membuat mereka menjadi katolik, dan juga tidak melupakan
parjuangan para misionaris baik klerus maupun awam yang telah bercucuran keringat
merintis masuknya iman Katolik di Nusa Cendana ini.
Buku ini terdiri dari tiga bagian besar. Bagian pertama tentang pendahuluan, yang terdiri dari dua bab.
Bab I membahas nama pulau dan asal usul orang Timor. Lalu Bab kedua membahas
kedatangan bangsa Eropa ke pulau Timor. Bagian Kedua terdiri dari enam bab (bab
3 – 8) yang membahas Perkembangan misi
gereja dari waktu ke waktu. Dalam bagian ini dibahas perkembangan gereja
Timor dari awal hingga perkembangan terakhir di Keuskupan Atambua, yang
merayakan 75 tahunnya pada tahun 2013. Selain itu bagian ini juga membahas
karya SVD sejak mengambil alih misi Timor dari Kongregasi Yesuit hingga
menghantar gereja lokal Timor menjadi gereja yang mandiri dan berdikari. Bagian
ketiga diberi judul: Bertolak Lebih ke
dalam. Bagian ini membahas tentang hati religiositas orang Timor (bab 9),
Perkembangan adaptasi Musik Gereja dari Gereja Kristen Perdana hingga Gereja
Katolik Timor (bab 10), Strategi Pastoral Keuskupan Atambua dari waktu ke waktu
(bab 11), Memaknai Sejarah Pendidikan di Pulau Timor (12) dan Citra 100 Tahun
ke depan: Kontemplasi membangun SVD Indonesia Hari Esok (bab 13).
Pembahasan
buku ini menggunakan
pendekatan historis dari realitas sejarah yang ada di lingkup misi gereja
Timor. Metode yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah model deduktif, di
mana pembahasannya dimulai dari Vikariat
Apostolik Batavia yang meliputi seluruh jajahan Hindia Belanda, kemudian
menyempit perlahan-lahan ke Vikariat Apostolik Sunda Kecil, menyusul Vikariat
Apostolik Timor Belanda, dan akhirnya terfokus pada Keuskupan Atambua, yang merayakan ulang tahun yang 75 di
tahun 2013. Data yang digunakan adalah data-data sekunder seperti: buku,
artikel, kliping, catatan-catatan dari para misionaris awal yang bekerja di misi
Timor. Konsekuensi dari pendekatan ini adalah bahwa karangkah buku ini disusun
menurut urutan waktu, dari awal adanya misi Katolik di Timor hingga
terbentuknya gereja lokal dalam bentuk Keuskupan.
Titik
di mana kita berada sekarang adalah ujung dari garis sejarah yang masih terus
akan bergerak menuju muara keabadian. Pulau Timor bukan hanya seekor buaya yang
sedang tertidur, tetapi adalah juga sebuah bahtera iman yang sedang berlayar
menuju muara kehidupan, di mana salib merupakan tiang pengimbang di kedua ujung
pulau (Kupang dan Tutuala), lalu patung Kristus Raja di Dili adalah Yesus
sebagai kapten kapal, pengendali perjalanan iman umat pulau ini (lihat gambar
peta pulau Timor di Cover depan).
Gereja
Timor masih terus melanjutkan ziarah iman bersama umatnya dibawah panduan
gembala Ilahi Yesus Kristus. Kita percaya bahwa dalam nama-Nya umat Timor akan
terus berlangkah maju sambil memuji dan memuliakan nama-Nya, karena Dia adalah
jalan, kebenaran dan kehidupan bagi gereja Katolik Timor. (dikutip dari Kata Pendahuluan sejarah Gereja Katolik Pulau Timor dan sekitarnya: Tahun 1556 - 2013, hl. 26-28).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar